Fondasi Islam: Tauhid
Inilah Islam | Monday, January 14, 2013
Ajaran agama Islam dibangun
atas fondasi ideologis berupa pengetahuan (ma’rifat)
dan keimanan kepada keesaan Allah SWT (tauhid),
meliputi:
A. Tauhid Rububiyah
Yakni
meyakini bahwa hanya Allah yang Rab
atau Tuhan yang menciptakan dan mengatur alam semesta dan segala urusan. Hanya
Allah yang memberi rezeki, menghidupkan, dan mematikan. Oleh karena itu,
hubungan antara manusia dengan Allah harus ditandai dengan kepasrahan,
ketundukan, dan ketaatan.
B. Tauhid Uluhiyah.
Yakni
meyakini bahwa Allah-lah satu-satunya Ilah
atau Tuhan yang berhak disembah (ma’bud). Hanya kepada-Nya segala
pengabdian dan permintaan ditujukan. Tidak ada sekutu bagi-Nya. Sebagaimana
kandungan kalimat thayibah “Laa
Ilaaha Illallaah” (Tidada Tuhan selain Allah). Siapa yang berikrar dengan
kalimat tersebut, berarti dia bersedia mematuhi kehendak Allah dan tidak akan
mengakui kekuasaan selain kekuasaan-Nya[1].
“Karena sesungguhnya Allah.
Dialah yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain Allah itulah
yang batil...” (Q.S.
22:62, 31:30).
“Maka ketahuilah,
sesungguhnya tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Allah...” (Q.S. 47:19).
Konsep tauhid menuntun
manusia untuk tetap menempatkan Allah SWT sebagai satu-satunya Tuhan.
Kepada-Nyalah ia mengabdi. Segala hukum-Nya ditaati. Larangan-Nya dijauhi dan
perintah-Nya dijalankan. Umat manusia seluruhnya pada hakikatnya berjiwa
tauhid, karenanya ajaran Islam sesuai dengan fitrah manusia yang berjiwa
tauhid.
Lawan tauhid adalah syirik,
menyekutukan Allah SWT, meyakini Tuhan lebih dari satu, atau meyakini ada
sesuatu yang setara kekuatan dan kharismanya dengan Tuhan. Dan dosa syirik ini
tidak diampuni-Nya.
"Sesungguhnya Allah
tidak akan mengampuni perbuatan syirik, tetapi Dia mengampuni selain dari
itu..." (Q.S.
4:48).
Tauhid akan melahirkan amal
perbuatan yang tertuju semata-mata karena Allah SWT (ikhlas). Artinya, mencari
keridhaan-Nya semata. Dengan demikian, hukum Allah SWT senantiasa menjadi acuan
dalam perilakunya. Bagi Muslim, hal ini tercermin dalam bacaan Doa Iftitah
dalam shalat: "Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidupku, dan matiku
hanyalah demi Allah Pencipta alam semesta" (inna shalati wa nusuki wa mahyaya wa mamati lillahi rabbil 'alamin).
Juga, tercermin dalam bacaan Q.S. Al-Fatihah,
“Hanya kepada-Mu (wahai
Allah) kami menyembah dan hanya kepada-Mu jua kami memohon pertolongan”. Wallahu a'lam.
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No comments on Fondasi Islam: Tauhid
Post a Comment