Muslim yang Baik Hindari Hal 'Gak Penting'
Inilah Islam | Monday, April 20, 2015
MUSLIM yang baik akan selalu berusaha meninggalkan kesia-siaan atau menjauhi hal-hal yang gak penting dan tidak bermanfaat. Orang beriman akan selalu berikhtiar mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat bagi diri dan orang lain, serta membawa dampak positif di dunia dan di akhirat.
Diriwayatkan dari Abi Hurairah, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda:
“Termasuk dari kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak penting baginya.” (HR Tirmidzi).
Imam Ibnu Rajab mengatakan dalam Jami'ul 'Ulum wal Hikam:
"Sesungguhnya barangsiapa yang baik Islamnya pasti ia meninggalkan ucapan dan perbuatan yang tidak penting/bermanfaat baginya. Ukuran penting atau bergunanya itu tentu ditimbang dari syari'at, bukan menurut rasio atau akal, atau hawa nafsu.”
Umar bin Abdul Aziz berkata:
“Barangsiapa yang membandingkan antara ucapan dan perbuatannya, maka ia tidak akan berbicara kecuali hanya dalam hal yang penting saja.”
Imam Ibnu Qoyyim dalam Ad-Daa'u wad Dawaa' berkata, menjaga lisan dimaksudkan agar seseorang jangan sampai mengatakan hal yang sia-sia.
Bila hendak berkata, maka hendaknya dipikirkan apakah ada manfaat bagi dien/agamanya. Apakah akan terdapat manfaat dari apa yang diucapkannya itu?
Jika bermanfaat, maka katakan lagi, adakah kata-kata yang lain yang lebih bermanfaat atau tidak? Demikian Ibnu Qoyyim menegaskan hadits Rasul bahwa Muslim yang baik akan mengindari hal-hal yang sia-sia alias "gak penting". Wallahu a’lam bish-shawabi. (Sumber: Perpustakaan-Islam).*
Diriwayatkan dari Abi Hurairah, ia berkata, Rasulullah Saw bersabda:
“Termasuk dari kebaikan Islam seseorang adalah meninggalkan apa-apa yang tidak penting baginya.” (HR Tirmidzi).
Imam Ibnu Rajab mengatakan dalam Jami'ul 'Ulum wal Hikam:
"Sesungguhnya barangsiapa yang baik Islamnya pasti ia meninggalkan ucapan dan perbuatan yang tidak penting/bermanfaat baginya. Ukuran penting atau bergunanya itu tentu ditimbang dari syari'at, bukan menurut rasio atau akal, atau hawa nafsu.”
Umar bin Abdul Aziz berkata:
“Barangsiapa yang membandingkan antara ucapan dan perbuatannya, maka ia tidak akan berbicara kecuali hanya dalam hal yang penting saja.”
Imam Ibnu Qoyyim dalam Ad-Daa'u wad Dawaa' berkata, menjaga lisan dimaksudkan agar seseorang jangan sampai mengatakan hal yang sia-sia.
Bila hendak berkata, maka hendaknya dipikirkan apakah ada manfaat bagi dien/agamanya. Apakah akan terdapat manfaat dari apa yang diucapkannya itu?
Jika bermanfaat, maka katakan lagi, adakah kata-kata yang lain yang lebih bermanfaat atau tidak? Demikian Ibnu Qoyyim menegaskan hadits Rasul bahwa Muslim yang baik akan mengindari hal-hal yang sia-sia alias "gak penting". Wallahu a’lam bish-shawabi. (Sumber: Perpustakaan-Islam).*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No comments on Muslim yang Baik Hindari Hal 'Gak Penting'
Post a Comment