Friday, October 1, 2021

Arti, Tafsir, dan Makna QS Al-Ashr 1-3

Inilah Islam | Friday, October 1, 2021
Arti, Tafsir, dan Makna QS Al-Ashr 1-3

Al-Qur'an Surat  (QS) Al-'Ashr 1-3 adalah salah satu surat pendek di Juz 30 (Juz Amma) yang termasuk dalam surat Makkiyyah.

Meski ringkas, ayat-ayat dalam QS Al-Ashr ini memiliki makna yang sangat indah dan penting untuk kehidupan sehari-hari. 

Karenanya, para imam shalat di masjid-masjid, diharapkan tidak selalu membaca ayat-ayat panjang, tapi juga "selingan" dengan surat-surat pendek. 

Bacaan Ayat Qur'an dalam shalat bukan saja sunnah, tapi juga untuk mengingatkan firman Allah Swt kepada para makmum. Jadi, para imam, meski hafal Qur'an 30 juz sekalipun, jangan abaikan surat-surat pendek ketika menjadi imam shalat berjamaah di masjid. Salah satunya QS Al-Ashr ini. 

Tafsir Al-Maraghi menjelaskan, kalau ingin memahami tentang hakikat dari nilai pendidikan kedisiplinan, hal tersebut sudah dijelaskan Allah dalam surat ini.

Allah Swt bersumpah atas nama waktu (demi masa), mengindikasikan pentingnya waktu. Dan waktu terkait dengan disiplin. QS Al-Ashr ini mengingatkan kaum muslim agar disiplin dan memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.

Arti QS Al Ashr 1-3

وَالْعَصْرِۙ - ١

Latin: wal-'aṣr

Artinya: Demi masa,

اِنَّ الْاِنْسَانَ لَفِيْ خُسْرٍۙ - ٢

Latin: innal-insāna lafī khusr

Artinya: sungguh, manusia berada dalam kerugian,

اِلَّا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ ەۙ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ࣖ - ٣

Latin: illallażīna āmanụ wa 'amiluṣ-ṣāliḥāti wa tawāṣau bil-ḥaqqi wa tawāṣau biṣ-ṣabr

Artinya: kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan saling menasihati untuk kesabaran.

Asbabun Nuzul QS Al-Ashr

Asbabun Nuzul atau sebab dan latar belakang turunnya Surah Al-Ashr adalah kebiasaan orang Arab di masa lalu, yang sering berkumpul di waktu ashr (sore hari) dan bercerita masalah-masalah duniawi, membanggakan kekayaan, rupa, keturunan, dan sebagainya hingga ke cara-cara yang menyakitkan dan memunculkan perselisihan.

Sampai-sampai waktu ashr tersebut dipercaya sebagai waktu yang sial. Bahkan, sebagian dari mereka ada yang mengutuk waktu Ashar.

Maka, diturunkanlah Surah Al-Asr untuk menyangkal hal tersebut bahwa bukan waktunya yang sial, namun manusia yang dalam kerugian. Surat Al-Ashr menjelaskan mengenai kerugian menusia, termasuk yang menyia-nyiakan waktu asar (sore).

Makna QS Al-Ashr

Berikut ini arti dan makna QS Al-Ashr menurut Tafsir Jalalain. Makna dan arti surat Al Ashr ada tiga. 

1. Pentingnya Memanfaatkan Waktu

Arti surat Al Ashr yang pertama adalah dimana Allah bersumpah dengan menyebut masa. Masa sendiri memiliki makna yaitu waktu. Jika Allah bersumpah dengan makhluknya, maka menjadi suatu isyarat bagi Rasulullah dan orang beriman.

Maka bisa disimpulkan bahwa arti surat Al Ashr ayat pertama adalah supaya Rasulullah dan orang beriman memberi perhatian lebih kepada waktu, serta mampu memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk hal terpuji sesuai ajaran Islam. Sebab waktu tidak akan berhenti maupun terulang meski sedetik saja.

2. Tadzkirah Merugi

Pada ayat kedua Allah Swt menjelaskan dalam QS Al-Ashr ini bahwa ada banyak manusia dalam keadaan merugi. 

Karena ada banyak manusia yang tidak memanfaatkan kehidupan di dunia dengan baik, seperti yang sudah ditunjukkan oleh agama. Banyak orang hanya sibuk menikmati dunia dan menuruti hawa nafsu. Padahal di dunia ini hanya sementara dan hanya akhirat yang kekal.

3. Iman, Amal Saleh, Dakwah

Makna dari ayat ketiga pada surat Al Ashr adalah bagaimana cara agar tidak menjadi orang yang rugi. 

Ada tiga syarat yang tertulis di dalam arti surat Al Ashr, yaitu beriman dan beramal saleh, saling menasihati mengenai kebenaran, serta saling menasihati mengenai kesabaran.

Yang ketiga itu adalah dakwah, saling berwasiat, saling mengingatkan.

Tafsir QS Al-Ashr: Cara Jadi Orang yang Tak Rugi

Bagaimana agar tidak menjadi orang yang merugi? QS Al-Ashr 1-3 menjelaskannya sebagai berikut.

1. Beriman

Cara pertama menjadi orang yang tidak merugi adalah menjadi orang yang beriman, yaitu meyakini syariat Islam atau beriman Islam --menjadi muslim.

2. Beramal Saleh

Iman menuntun amal. Selain menjadi orang yang beriman, umat Muslim juga harus beramal saleh, yakni amal kebaikan yang sesuai dengan ajaran Islam, seperti shalat, zakat, puasa, haji, sedekah, menolong sesama, dll.

3. Saling Memberi Nasihat

Cara menjadi orang yang tidak merugi, bisa dilakukan dengan saling memberi nasihat kepada sesama dalam hal menaati kebenaran dan bersabar dalam ketaaatan, musibah, ataupun dalam menjauhi maksiat. 

Nasihat yang diberikan harus sesuai dengan tuntunan agama, karena setiap manusia pasti memiliki kekurangan dan kesalahan.

Poin ketiga ini juga dikenal dengan dakwah, yaitu mengajak ke jalan Tuhan (sabili rabbik), yakni syariat Islam. Setiap muslim wajib mendakwahkan Islam, mengajak kepada kebaikan Islam.

Demikian arti, tafsir, dan makna QS Al-Ashr. Ringkas, tapi padat dan lengkap. Karenanya, Imam Syafi’i yang mengatakan: “Seumpama Allah SWT tidak menurunkan kepada makhluk-Nya hujjah kecuali surat ini, niscaya surat Al Ashr itu telah mencukupi untuk memberi petunjuk”. Wallahu a'lam bish-shawabi.*


Previous
« Prev Post

No comments on Arti, Tafsir, dan Makna QS Al-Ashr 1-3

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *