Sunday, January 13, 2013

Karakter Islam (2): Agama Fleksibel

Inilah Islam | Sunday, January 13, 2013

Ajaran Islam luwes, tidak kaku (rigid). Ia memberi keleluasaan kepada pemeluknya, khsusunya para ulama, untuk mengambil hukum bagi perkara-perkara baru, yang tidak muncul pada masa Rasulullah Muhammad Saw, baik menyangkut benda maupun perbuatan, yang sebelumnya belum ditetapkan.
Hal itu karena Islam datang untuk memecahkan segala perkara yang ada hingga Hari Akhir. Dengan keluasannya tersebut, Islam bisa memecahkan masalah-masalah baru yang senantiasa terus berkembang.
Sebagai contoh, jika ada seorang Muslim yang bertanya apa hukumnya menggunakan kendaraan seperti roket, kapal laut, atau kapal selam, pastilah akan ditemukan jawabannya. Dalam al-Quran dinyatakan,
"Dia menundukkan untukmu apa-apa yang di langit dan di bumi semuanya (sebagai Rahmat daripada-Nya)" (Q.S. A-Jatsiyyah:13).
Demikian pula dengan bagaimana hukum pemilikan senjata nuklir bagi kaum Muslimin (daulah Islam) bisa dikaji berdasarkan firman Allah SWT,
"Dan siapkan untuk menghadapi mereka (kaum kuffar, musuh-musuhmu) kekuatan apa saja yang kamu sanggupi dari kuda-kuda yang ditambatkan untuk berperang (yang dengan persiapan itu) kamu menggetarkan musuh Allah dan musuhmu..." (Q.S. A-Anfal:60).
'Illat hukum yang bisa diambil dari ayat tersebut, kaum Muslimin dalam menghadapi musuh-musuh Allah harus bersiap semaksimal mungkin hingga bisa menggetarkan mereka. Kalau dulu kuda yang ditambatkan bisa menggetarkan musuh, sekarang nuklir merupakan senjata yang paling ampuh untuk menakuti musuh. Dari sana diambil hukum boleh (mubah) kaum Muslimin memiliki nuklir untuk menakuti musuh Allah.
Dengan keluasaan hukum syariat ini, tuduhan bahwa syariat Islam ketinggalan zaman dan tidak bisa memecahkan masalah kekinian adalah tidak beralasan sama sekali bahkan menyesatkan. Dalam Islam ada syariat yang telah ditetapkan dan ada suatu “jalan terbuka” (pintu ijtihad).
“Untuk tiap orang dari kamu, Kami telah menciptakan  satu syariat dan satu jalan terbuka” (Q.S. 5:48). Wallahu a'lam.*
Previous
« Prev Post

No comments on Karakter Islam (2): Agama Fleksibel

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *