Pengertian & Pelaksanaan Amar Ma'ruf Nahyi Munkar
Inilah Islam | Friday, September 28, 2018
Amar Ma'ruf Nahyi Munkar: Pengertian & Cara Mengamalkannya
Amar Ma'ruf Nahyi Munkar artinya memerintahkan kebaikan dan mencegah keburukan.
Kebaikan adalah segala perintah Allah SWT. Keburukan atau kemunkaran adalah semua larangan Allah SWT.
Kebaikan dan keburukan dalam Islam tertuang dalam risalah Islam dengan sumber rujukan utama Al-Quran, As-Sunnah/Al-Hadits, dan Ijma' Ulama.
Hukum melaksanakan Amar Ma'ruf Nahyi Munkar adalah wajib. Syekh an-Nawawi dalam Tafsir Munir berkata:
“Amar ma’ruf nahi munkar termasuk fardlu kifayah. Amar ma’ruf nahi munkar tidak boleh dilakukan kecuali oleh orang yang tahu betul keadaan dan siasat bermasyarakat agar ia tidak tambah menjerumuskan orang yang diperintah atau orang yang dilarang dalam perbuatan dosa yang lebih parah. Karena sesungguhnya orang yang bodoh terkadang malah mengajak kepada perkara yang batil, memerintahkan perkara yang munkar, melarang perkara yang ma’ruf, terkadang bersikap keras di tempat yang seharusnya bersikap halus dan bersikap halus di dalam tempat yang seharusnya bersikap keras.” (Syekh an-Nawawi al-Jawi, Tafsir Munir, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2005).
Ciri Umat Islam
Amar Ma'ruf Nahyi Munkar merupakan salah satu ciri umat Islam sebagai umat terbaik. Kaum muslim generasai pertama, yakni Rasulullah Saw dan para sahabat, menjadi umat terbaik (khairu ummah) karena melaksanakan Amar Ma'ruf Nahyi Munkar.
“Kalian (umat Islam) adalah umat yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran, dan beriman kepada Allah...” (QS. Ali Imra [3]:110).
Umat Islam wajib melaksanakan Amar Ma'ruf Nahyi Munkar. Allah SWT dengan tegas memerintahkan.
“Dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).” (QS. Luqman: 17).
"Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma'ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung" (QS. Ali Imran [3]:104).
“Demi Allah, hendaklah kamu beramat ma’ruf nahyi munkar atau Allah akan menurunkan adzab kepadamu, lalu kamu berdoa kepada-Nya, maka Allah tidak akan mengabulkan doamu” (Q.S. Tirmidzi).
Nahyi munkar adalah mencegah keburukan, membasmi kejahatan, mencegah terjadinya kemaksiatan atau pelanggaran terhadap larangan Allah SWT.
Cara Amar Ma'ruf
Cara melaksanakan amar ma'ruf a.l. tertuang dalam QS An-Nahl: 125
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” [QS. An-Nahl: 125]
Yang dimaksud dengan hikmah di sini adalah ilmu sedangkan menyeru manusia ke jalan Allah termasuk amar ma’ruf dan nahi mungkar, karena ini merupakan cara menjelaskan kebenaran dan menampakkannya kepada manusia.
Amar Ma'ruf Nahyi Munkar artinya memerintahkan kebaikan dan mencegah keburukan.
Kebaikan adalah segala perintah Allah SWT. Keburukan atau kemunkaran adalah semua larangan Allah SWT.
Kebaikan dan keburukan dalam Islam tertuang dalam risalah Islam dengan sumber rujukan utama Al-Quran, As-Sunnah/Al-Hadits, dan Ijma' Ulama.
Hukum melaksanakan Amar Ma'ruf Nahyi Munkar adalah wajib. Syekh an-Nawawi dalam Tafsir Munir berkata:
“Amar ma’ruf nahi munkar termasuk fardlu kifayah. Amar ma’ruf nahi munkar tidak boleh dilakukan kecuali oleh orang yang tahu betul keadaan dan siasat bermasyarakat agar ia tidak tambah menjerumuskan orang yang diperintah atau orang yang dilarang dalam perbuatan dosa yang lebih parah. Karena sesungguhnya orang yang bodoh terkadang malah mengajak kepada perkara yang batil, memerintahkan perkara yang munkar, melarang perkara yang ma’ruf, terkadang bersikap keras di tempat yang seharusnya bersikap halus dan bersikap halus di dalam tempat yang seharusnya bersikap keras.” (Syekh an-Nawawi al-Jawi, Tafsir Munir, Beirut, Dar al-Kutub al-Ilmiyyah, 2005).
Ciri Umat Islam
Amar Ma'ruf Nahyi Munkar merupakan salah satu ciri umat Islam sebagai umat terbaik. Kaum muslim generasai pertama, yakni Rasulullah Saw dan para sahabat, menjadi umat terbaik (khairu ummah) karena melaksanakan Amar Ma'ruf Nahyi Munkar.
كُنْتُمْ خَيْرَ أُمَّةٍ أُخْرِجَتْ لِلنَّاسِ تَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَتَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَتُؤْمِنُونَ بِاللَّهِ
“Kalian (umat Islam) adalah umat yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada kebaikan dan mencegah kemunkaran, dan beriman kepada Allah...” (QS. Ali Imra [3]:110).
Umat Islam wajib melaksanakan Amar Ma'ruf Nahyi Munkar. Allah SWT dengan tegas memerintahkan.
وَأْمُرْ بِالْمَعْرُوفِ وَانْهَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَاصْبِرْ عَلَى مَا أَصَابَكَ إِنَّ ذَلِكَ مِنْ عَزْمِ الْأُمُورِ
وَلْتَكُنْ مِنْكُمْ أُمَّةٌ يَدْعُونَ إِلَى الْخَيْرِ وَيَأْمُرُونَ بِالْمَعْرُوفِ وَيَنْهَوْنَ عَنِ الْمُنْكَرِ وَأُولَئِكَ هُمُ الْمُفْلِحُونَ
Jika Amar Ma'ruf Nahyi Munkar tidak dilaksanakan, maka akibatnya adalah turunnya siksa (adzab) Allah SWT dan doa tidak dikabulkan:
“Demi Allah, hendaklah kamu beramat ma’ruf nahyi munkar atau Allah akan menurunkan adzab kepadamu, lalu kamu berdoa kepada-Nya, maka Allah tidak akan mengabulkan doamu” (Q.S. Tirmidzi).
Pengertian & Pelaksanaan Amar Ma'ruf Nahyi Munkar
Amar Ma'ruf Nahyi Munkar terdiri dari dua bagian yang tidak terpisahkan, yakni- Amar Ma'ruf
- Nahyi Munkar
Nahyi munkar adalah mencegah keburukan, membasmi kejahatan, mencegah terjadinya kemaksiatan atau pelanggaran terhadap larangan Allah SWT.
Cara Amar Ma'ruf
Cara melaksanakan amar ma'ruf a.l. tertuang dalam QS An-Nahl: 125
ادْعُ إِلَىٰ سَبِيلِ رَبِّكَ بِالْحِكْمَةِ وَالْمَوْعِظَةِ الْحَسَنَةِ ۖ وَجَادِلْهُمْ بِالَّتِي هِيَ أَحْسَنُ ۚ إِنَّ رَبَّكَ هُوَ أَعْلَمُ بِمَنْ ضَلَّ عَنْ سَبِيلِهِ ۖ وَهُوَ أَعْلَمُ بِالْمُهْتَدِينَ
“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” [QS. An-Nahl: 125]
Yang dimaksud dengan hikmah di sini adalah ilmu sedangkan menyeru manusia ke jalan Allah termasuk amar ma’ruf dan nahi mungkar, karena ini merupakan cara menjelaskan kebenaran dan menampakkannya kepada manusia.
Adakalanya orang yang melaksanakan amar ma’ruf nahi mungkar memiliki kekuasaan yang ditakuti oleh pelaku kemungkaran dan bisa mengharuskan kebaikan pada orang yang meninggalkan kebaikan. Ruang lingkup dakwah (menyeru manusia ke jalan Allah) lebih luas dari ini, yaitu menjelaskan kepada manusia dan menunjuki mereka kepada kebenaran.
Dari ayat di atas, ada tiga cara dalam melaksanakan amar ma'rif nahyi munkar
Cara Nahi Munkar
Cara melaksanakan nahyi munar disbeutkan dalam hadits
“Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya ia menghilangkannya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Orang yang tidak mampu _dengan lisannya_, maka dengan hatinya. Dan dengan hati ini adalah lemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim).
Dari hadits di atas, ada tiga cara melaksanakan nahyi munkar:
Dari ayat di atas, ada tiga cara dalam melaksanakan amar ma'rif nahyi munkar
- Hikmah. Disesuaikan dengan situasi dan kondisi, bijak (wise), tidak menyinggung perasaan.
- Mau'izhah hasanah. Nasihat yang baik, tidak merendahkan dan menyinggung perasaan, mudah dicerna, mudah dipahami.
- Jadilhum billati hiya ahsan. Dengan argumentasi, dalil, dan penjelasan yang lebih baik.
Cara Nahi Munkar
Cara melaksanakan nahyi munar disbeutkan dalam hadits
مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِّهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ وَمَنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيْمَانِ
“Barangsiapa diantara kalian melihat kemungkaran, maka hendaknya ia menghilangkannya dengan tangannya. Jika ia tidak mampu, maka dengan lisannya. Orang yang tidak mampu _dengan lisannya_, maka dengan hatinya. Dan dengan hati ini adalah lemah-lemahnya iman.” (HR. Muslim).
Dari hadits di atas, ada tiga cara melaksanakan nahyi munkar:
- Dengan tangan -- menggunakan kewenangan, otoritas, kekuasaan, atau bahkan dengan tangan dalam arti fisik jika diperlukan.
- Dengan lisan -- nasihat, kritik, seruan, omongan, imbauan, ucapan.
- Dalam hati -- hati menolak kemunkaran yang terjadi, tidak setuju, mengecam dalam hati, dan ini selemah-lemahnya iman.
Demikian ulasan ringkas tentang Pengertian & Pelaksanaan Amar Ma'ruf Nahyi Munkar. Wallahu a'am bish-shawabi.*
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No comments on Pengertian & Pelaksanaan Amar Ma'ruf Nahyi Munkar
Post a Comment