Humor dalam Ceramah: Jangan Sampaikan Cerita Bohong!
Inilah Islam | Saturday, March 29, 2014
Kita sering mendengar ceramah ustadz humoris. Ia menyampaikan joke, cerita lucu, atau humor dalam ceramahnya. Namun, tidak jarang cerita lucu atau humor penceramah itu cerita rekaan. Padahal, Islam melarang umatnya agar jangan menyampaikan cerita bohong.
Coba saja simak cerita-cerita yang disampaikan sang ustadz. Banyak yang karangan, rekaan, alias bohong. Kita yakin, sebagai ustadz, ia tahu hadits shahih di atas. Namun, demi menghibur jamaah, ia langgar larangan Nabi Saw tersebut.
Humor dalam ceramah tidak mesti dengan sampaikan cerita bohong. Ada teknik humor dalam public speaking, misalnya "teori belokan mendadak" atau "plesetan". Tidak mesti dengan berbohong.
Inti larangan Nabi Saw adalah jangan berdusta, sekalipun dimaksudkan untuk melucu atau menambah bumbu humor dalam ceramah. Lagi pula, seringnya jamaah justru hanya mengingat humor itu ketimbang substansi atau materi tausiyah sang penceramah.
Dakwah memang harus mengasyikkan, tidak terlalu serius. Namun, tidak mesti pula berbohong agar lucu dan menjadi "favorit" jamaah. Kebanyakan da'i, penceramah, atau ustadz menjadi favorit karena lucunya, bukan karena kualitas materi ceramah atau kualitas sang da'i. Wallahu a'lam.
Bagaimana pendapat Anda?
Previous
« Prev Post
« Prev Post
Next
Next Post »
Next Post »
No comments on Humor dalam Ceramah: Jangan Sampaikan Cerita Bohong!
Post a Comment