Wednesday, November 13, 2013

Hadits Palsu tentang Pahala Puasa Bulan Muharram

Inilah Islam | Wednesday, November 13, 2013
puasa bulan muharam
BULAN Muharram termasuk bulan istimewa. Di bulan ini ada puasa sunah, yaitu puasa Asyuro tanggal 10 Muharram. Namun, kaum Muslim harus hati-hati karena setidaknya ada empat hadits palsu dan lemah tentang pahala puasa bulan Muharram.

HADITS PERTAMA
“Barangsiapa berpuasa pada hari Arofah maka puasa itu akan menghapuskan (dosa-dosa) selama dua tahun. Dan barangsiapa yang berpuasa satu hari di bulan Muharram maka baginya dari setiap hari (bagaikan berpuasa) 30 hari”. (HR. Ath-Thobaroni dalam Al-Mu’jam Ash-Shoghir).

Ini hadits Palsu (Maudhu’). Menurut Syaikh Al-Albani, ini hadits palsu karena di dalam sanadnya ada dua orang perowi yang dikenal sebagai pendusta atau pemalsu hadits), yaitu Sallam Ath-Thowil dan Al-Haitsam bin Habib.

HADITS KEDUA
“Tidak ada satu hari pun yang memiliki keutamaan melebihi hari-hari yang lainnya dalam hal berpuasa kecuali bulan Ramadhan dan hari ‘Asyuro’”. (HR. Ath-Thobaroni).

Hadits ini derajatnya Sangat Lemah (dhoif jiddan) karena di dalam sanadnya terdapat seorang perowi bernama Abdul Jabbar bin Al-Ward. Menurut Imam Bukhori: “Dia menyelisihi pada sebagian hadits-haditsnya”.

HADITS KETIGA
“Barangsiapa yang melapangkan (nafkah) kepada keluarganya pada hari ‘Asyura, niscaya ia akan senantiasa dalam kelapangan (rizkinya) selama setahun itu”. (HR. Thobrani).

Derajat hadits ini Lemah (dhoif). Imam Ahmad bin Hanbal berkata: “Hadits ini tidak shahih". Di dalam sanadnya ada seorang perowi yang majhul (tidak dikenal jati dirinya), yaitu Al-Haishom bin Asy-Syuddakh.

HADITS KEEMPAT
“Barangsiapa yang berpuasa sehari pada akhir dari bulan Dzuhijjah dan puasa sehari pada awal dari bulan Muharrom, maka ia sungguh-sungguh telah menutup tahun yang lalu dengan puasa dan membuka tahun yang akan datang dengan puasa. Dan Allah ta’ala menjadikan kafarat/tertutup dosanya selama 50 tahun.” (HR. Ibnul Jauzi dalam Al-Maudhu’at).

Derajat hadits ini Palsu (maudhu’). Di dalam sanadnya terdapat dua perowi pendusta dan pemalsu hadits, yaitu Al-Harwi Al-juwaibari dan Wahb. Ibnul Jauzi berkata: Al-Harwi  dan Wahb adalah seorang pendusta. Wallahu a'lam.*

Sumber: 

  1. Silsilah Al-Ahadits Adh-Dho’ifah I/596 no.412, dan Dho’if At-Targhib wat Tarhib I/154 no. 615).
  2. Al-Manar Al-Munif Fi Ash-Shohih wa Adh-Dho’if, I/111 no.223, dan Asy-Syaukani dalam Al-Fawaid Al Majmu’ah, I/98 no.37).
Previous
« Prev Post

No comments on Hadits Palsu tentang Pahala Puasa Bulan Muharram

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *