Wednesday, March 21, 2012

Apa dan Siapa Syi’ah?

Inilah Islam | Wednesday, March 21, 2012
Apa dan Siapa Syi’ah
Syi’ah lebih merupakan aliran politik di kalangan umat Islam.

Mereka meyakini bahwa khalifah Islam setelah wafatnya Nabi Muhammad mestinya Ali bin Abu Thalib, bukan Abu Bakar lalu Umar dan Utsman.

Kaum Syi’ah sangat mengagumi Ali, menganggapnya sebagai sahabat paling istimewa, dan percaya bahwa Ali dipilih melalui perintah langsung oleh Nabi Muhammad (berarti wahyu dari Allah) untuk menjadi khalifah atau penerus kekhalifahan setelah Nabi Muhammad.

Secara bahasa, Syi’ah artinya ”mengikuti”, ”pembela”, dan ”pengikut” seseorang. Dalam Rapat Kerja Nasional tahun 1984, Majelis Ulama Indonesia (MUI) merekomendasikan tentang Syi’ ah sebagai berikut:
  1. Syi’ah menolak hadits yang tidak diriwayatkan oleh Ahlu Bait (keluarga Nabi)
  2. Syi’ah memandang “Imam” itu ma’sum (orang suci)
  3. Syi’ah tidak mengakui Ijma’ tanpa adanya “Imam”
  4. Syi’ah memandang bahwa menegakkan kepemimpinan atau pemerintahan (imamah) termasuk rukun agama.
Diperkirakan jumlah Syiah 10-15% dari keseluruhan umat Islam dunia. Kaum Syi’ah terbesar ada di Iran dan Irak.

Komentar Para Ulama Tentang Syi’ah

Berikut ini beberapa komentar para ulama besar tentang kesesatan ajaran Syi’ah.

قال شيخ الاسلام ابن تيمية – رحمه الله رحمة واسعة – : (( وقد اتفق أهل العلم بالنقل والرواية والاسناد على أن الرافضة أكذب الطوائف، والكذب فيهم قديم، ولهذا كان أئمة الاسلام يعلمون امتيازهم بكثرة الكذب ))

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata : “Ahli ilmu telah sepakat bahwa Syi’ah Rafidhah merupakan kelompok paling pendusta, dan kedustaan mereka sudah lama dan usang. Oleh karena itu para ulama Islam mengetahui kekhususan mereka dengan banyaknya kedustaan yang ada pada mereka”.

(( سئل مالك – رحمه الله – عن الرافضة فقال : لاتكلمهم ولا تروي عنهم فإنهم يكذبون. ))

Imam Malik rahimahullah pernah ditanya tentang Rafidhah, beliau mengatakan : “ Jangan berbicara dengan mereka, jangan meriwayatkan dari mereka karena mereka adalah pendusta”.

Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata tentang firman Allah :

محمد رسول الله والذين معه أشداء على الكفار رحماء بينهم تراهم ركعا سجدا يبتغون فضلا من الله ورضوانا سيماهم في وجوههم من أثر السجود ذلك مثلهم في التوارة ومثلهم في الإنجيل كزرع أخرج شطئه فئازره فاستغلظ فاستوى على سوقه يعجب الزراع ليغيظ بهم الكفار

“Muhammad itu adalah utusan Allah dan orang-orang yang bersama dengan dia adalah keras terhadap orang-orang kafir, tetapi berkasih sayang sesama mereka. Kamu lihat mereka ruku’ dan sujud mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya, tanda-tanda mereka tampak pada muka mereka dari bekas sujud . Demikianlah sifat-sifat mereka dalam Taurat dan sifat-sifat mereka dalam Injil, yaitu seperti tanaman yang mengeluarkan tunasnya maka tunas itu menjadikan tanaman itu kuat lalu menjadi besarlah dia dan tegak lurus di atas pokoknya. tanaman itu menyenangkan hati penanam-penanamnya karena Allah hendak menjengkelkan hati orang-orang kafir (dengan kekuatan orang-orang mu’min)” (Al Fath:29)

(( ومن هذه الآية انتزع الإمام مالك – رحمة الله عليه – في رواية عنه بتكفير الروافض الذين يبغضون الصحابة – رضوان الله عليهم – قال : لأنهم يغيظونهم ومن غاظ الصحابة – رضي الله عنهم – فهو كافر لهذه الآية )).

Beliau rahimahullah mengatakan : “Berdasarkan ayat ini Imam Malik mengkafirkan Rafidhah yang membenci para sahabat . Karena mereka tidak suka kepada para sahabat. Barang siapa yang tidak suka (benci) kepada sahabat, maka dia telah kafir berdasarkan ayat ini.

وقال أبو حاتم : (( حدثنا حرملة قال : سمعت الشافعي – رحمه الله – يقول لم أرَ أحداً أشهد بالزور من الرافضة )).

Abu Hatim mengatakan : “ Telah menceritakan kepadaku Harmalah, dia berkata : “Aku mendengar Imam Syafi’i rahimahullah mengatakan” : “ Aku tidak pernah melihat seorangpun yang lebih parah kejelekannya daripada Syi’ah Rafidhah”

Setelah menyimak pembahasan di atas, silakan para pembaca menilai sendiri. Berdasarkan akidah-akidah yang ada pada mereka, jelas menunjukkan kesesatan mereka. Begitu jauhnya mereka dari ajaran agama Islam. Semoga Allah Ta’ala senantiasa menunjukkan kita jalan yang lurus dan senantiasa memberi taufiq agar kita istiqamah di atasnya. (Sumber)

Wallahu a'lam.*
Previous
« Prev Post

No comments on Apa dan Siapa Syi’ah?

Post a Comment

Contact Form

Name

Email *

Message *